Cerita Dewasa Tukang Pijat Ngentot Istri Ku - Cerita dewasa dari delapan belas silakang dibaca sampe kalepak kalepok - Awalnya Pada hari selasa, kebetulan gua ama istri gua cuti kerja, lalu kami berniat untuk cari makan siang. Di dekat tempat makan tersebut, ternyata ada 1 ruko pijat reflexi. Di tempat reflexi tersebut menurut penjelasan pemijatnya tidak hanya kaki saja yg di pijat tapi juga seluruh badan, dari pundak kepala, pundak sampai kaki, dan pemijat nya semua laki-laki. Kebetulan pada hari biasa masih sepi dan cuma ada 2 pemijat. Ditempat itu ada 2 bilik kamar yg hanya ditutup kain untuk yang mau dipijat semuanya dan tempat beberapa tempat duduk untuk yang mau dipijat kakinya saja .
Kita berdua akhirnya masuk kesana untuk coba pijat reflexinya, tp karena gua laper banget, makanya gua suruh istri gua masuk dan gua cari makan. Sebelum pergi gua liat dulu seperti apa sih dipijatnya, istri gua yg memang hanya memakai celana pendek dan kaos tanpa lengan, memang keliatan seksi sekali. Istri gua kemudian berbaring dengan santai dan pertama2 memang dipijit telapak kaki, setelah beberapa saat memperhatikan kemudian gua pamitan untuk cari makan di keluar. Setelah selesai makan, gua balik lagi ke tempat refleksi itu, dan gua liat tidak ada orang lagi di depan, jadi gua langsung masuk ke dalam, karena tidak mau menggangu gua hanya duduk2 di depan bilik kamar istri gua.
Sekilas gua dengar suara leguhan istri gua, tp itu mungkin karena enak di pijit, tapi karena penasaran akhirnya gua coba intip di balik kain bilik kamar tsb. ternyata istri gua memang sedang menikmati pijatan sang pemijat. Pemijat tsb. mulai memijat paha istri gua yang putih, pemijat itu meminta agar istri gua tidur tengkurap mengharap tempat tidur. Lalu pemijat itu trus memijat paha istri gua, kemudian meminta dengan sopan agar celana pendek nya di buka saja, karena agak menggangu. Istri gua pertama menolak, tp karena di kasih keterangan yang menyakinkan akhirnya celana istri gua dibuka juga, tp dengan syarat ditutup selimut. Waktu gua liat istri gua buka celana, langsung jantung gua berdebar kencang, ada perasahaan suka melihat istri gua di sentuh oleh lelaki lain.
Setelah ditutupi kain putih, si pemijat juga langsung mulai memijat di daerah paha, gua liat sempat menyentuh pantat nya dan daerah V nya, istri gua mungkin percaya sama si pemijat atau memang sedang menikmati, krn dia tidak protes sama sekali, dan ini membuat si pemijat trus memijat daerah paha dan sekitarnya. Melihat itu gua jadi tambah gila, sambil menggosok si adik yg memang sudah tegang berat. Si pemijat mungkin sengaja atau tidak, membuat kain penutupnya agak terjatuh, sehingga dia bisa melihat langsung paha istri gua yang putih mulus, dengan dibungkus cd saja. Sempat si pemijat terdiam melihat pemandangan tsb. dan gau perhatikan juga ada tanda basah di cd istri gua. Tanpa sadar istri gua , mungkin juga keenakan, trus dipijat tanpa dilindungi kain, ini membuat si pemijat makin berani mencoba meijat daerah pantat dan selankangan istri gua. Akhirnya si pemijat mengambil kembali kain yg jatuh dan menutupi badan istri gua lagi, tp yg buat gua kaget, si pemijat meminta istri gua untuk membuka bajunya karena akan di pijat daerah punggung dan leher, setelah di beri penjelasan akhirnya istri gua membuka bajunya sambil masih tiduran, jadi si pemijat tidak melihat krn ditutupi kain.
Istri gua sekarang hanya menggunakan bh dan cd saja, ntah apa yang membuat dia berani spt itu, apa ada hipnotis ya? tp gua sangat menikmati pemandangan ini. setelah beberapa saat memijat daerah punggung, si pemijat meminta ijin untuk membuka kain krn ingin dikasih minyak punggungnya, istri gua hanya mengganguk saja, tp tanpa sadar kali, si pemijat juga membuka bra istri gua dan anehnya istri gua diam saja. Lalu si pemijat mulai menggosok punggung istri dan gua intip si pemijat juga kadang2 melihat pinggiran tete istri gua yg keliatan dan juga sempat menyentuh nya, krn bh nya sdh terlepas ke samping. Kemudian si pemijat memijit leher dengan sentuhan yang lembut, kayakya ini membuat istri gua terangsang, terdengar dari suaranya yang mendesah. Melihat situasi itu si pemijat kemudian mencoba membuka kain dan mulai memijat daera pantat adn sekitarnya dan ini membuat istri gua tambah terangsang keliatan sekali cd nya yg ada tanda basah.
Kemudian si pemijat dengan sopan membuka cd istri gua tanpa ijin lagi, dan dia memulai aksinya dengan menggosok gosok daerah selangkangan istri gua. Istri gua sempat bilang jangan tapi si pemijat itu dengan lembut mengatakan tidak apa2 nikamati saja. Gua bingung kok istri gua nurut saja, ada perasaan cemburu tp masih kalah dengan rangsangan hebat melihat istri gua di sentuh oleh orang lain (apa ini kelainan ya?). Si pemijat sambil membuka celananya dengan 1 tangan krn tangan yg 1 lagi masih menggosok2 daerah clitoris di selangkangan istri gua. Terlihat kontol si pemijat sudah ngaceng berat dan ukurannya cukup besar dengan bulu2 yg tidak terlalu lebat, mungkin baru di cukur, ketika akan membuka baju nya, si pemijat mengkat pantat istri gua sedikit dan langsung menjilat nya, sehinggan dia dapat membuka bajunya. Istri gua yang di jilat meki nya langsung keliatan spt tersengat aliran listri, dan tidak berapa lama kemudian keliatan istri gua mengejang krn klimaks nya.
Si pemijat tersenyum sinis, krn telah berhasil membuat istri gua klimaks. Setelah sama2 telanjang kemudian si pemijat membalikan badan istri gua, sehinggan kelihatan lah payudaranya yg indah dengan putih berwarna hitam yg sdh menegang, tp dengan masih malu2 istri gua menutupi dadanya dan bilang takut suaminya datang, dan dengan halus si pemijat bilang tidak usah takut krn gua masih sendang makan di luar. Akhirnya karena rangsangan yang hebat , istri gua membuka tangannya dan oleh si pemijat tangan istri gua di pegang ke samping kepala istri gua, sehinggan dengan leluasa si pemijat bisa melihat dada adn ketiak istri gua yang mulus dan wangi. Si pemijat mungkin penggemar ketiak karena ketiak istri gua di jilat dan di ciumi terus, sehingga istri gua kegelian dan terangsang hebat.
Kemudian si pemijat mulai melepas tangan istri gua tp posisi tangannya tetap terlentang di samping kepala, lalu mulai menciumi payaudara istri gua yang masih kencang krn kami blm mempunyai anak. Istri gua keliatan sangat menikmati puting nya di isap dan di jilat. Setelah selesai menikmati payudara istri gua di mulai menjilat vagina istri gua yg sdh basah, krn mungkin sdh tidak tahan, akhirnya si pemijat ingin memasukkan kontol nya tp sebelumnya dia melap vagina istri gua, mungkin karena sdh basah dengan cairan vagina dan ludah nya. ketika mau masuk istri gua keliatan agak kaget mungkin karena agak sakit sebab kontolnya si pemijat lebih besar dari gua punya, mungkin itu yang ingin dirasakan oleh istri gua.
Istri gua pernah bilang kontol gua ngak besar dan dia kurang menikmatinya, tp mau gimana lagi, krn sdh dikasih seperti ini. Si pemijat akhirnya berhasil memasukan kontolnya dan mulai menyodoknya serta tidak lupa menciumi payudara istri gua dan juga ketiaknya secara bergantian. Gua yang sdh tidak tahan akhirnya mengocok dan mengeluarkan mani gua di sapu tangan yg gua bawa. Si pemijat setelah 10 menit keliatan mau klimaks, istri gua bilang jangan di buang didalam, akhirnya si pemijat mencabut kontolnya dan membuang mani nya di badan istri gua, sampai kena ke muka istri gua. Istri gua keliatan puas sekali. Setelah istrihat sebentar gua liat mereka langsung beres2 dan si pemijat dengan mesra me lap air main di tubuh dan muka istri gua serta memakaikan bh istri gua dengan meremas remas lagi dan mencium leher istri gua dengan mesranya.
karena takut gua dateng maka, mereka membereskan semuanya dengan rapi, gua diam diam langsung keluar, dan kemudian masuk lagi, gua liat istri gua dengan wajah cerah, sedang duduk dibangku ruang tunggu dan mengajak gua pulang. **** Berawal dari sahabatku Arman yang bercerita tentang seorang tukang pijat yang hebat dan bisa dipanggil ke rumah, aku jadi tertarik. Apalagi ketika ia berbicara tentang kemampuan tukang pijat itu meningkatkan gairah dan kemampuan seks wanita dengan pijatan supernya. Arman bercerita dengan cukup detail bagaimana tukang pijat itu yang katanya bernama Pak Daru, kakek usia kepala tujuh melakukan pijatan super pada istrinya. Hasilnya sungguh luar biasa. Aku jadi ingin mencobanya.. “Tapi loe harus inget, waktu dipijat sama Pak Daru istri loe harus bugil total. Mau nggak dia?” Arman bertanya padaku. “Hah? Dipijat bugil? Nanti istri gue diapa- apain ama dia? “Ya enggak laah.. Loe juga ada disitu koq. Lagian Pak Daru itu udah tua banget. Udah gitu dia juga pemijat profesional. Gue jamin ngga masalah.
Tapi istri loe harus setuju dulu.” “Nanti gue coba tanya dia deh..” “Pokoknya sip banget deh!” Malamnya aku bicarakan hal itu dengan Vie istriku. Aku ceritakan apa yang kudengar dari Arman sambil memeluk tubuh mungilnya. Mulanya dia tertarik tetapi ketika mendengar bahwa ia harus telanjang bulat mukanya langsung merah padam. “Malu ah.. telanjang di depan orang lain” protesnya. “Tukang pijatnya udah tua. Lagipula menurut Arman istrinya bilang dipijatnya enak dan tangannya sama sekali tidak menyentuh atau meraba memek koq” “Ih..” muka Vie semakin merah. “Kenapa khusus cewek?” “Nggak tau juga. Tapi coba dulu deh. Siapa tahu nanti ketagihan.” Vie mencubit perutku, tapi akhirnya mau juga dia mencoba. Besoknya kuhubungi Arman untuk menanyakan cara menghubungi Pak Daru. Setelah itu kucoba menghubungi Pak Daru dari nomor HP yang kudapat dari Arman. Singkatnya Pak Daru akan datang ke rumahku esok malamnya dengan perlengkapannya.
Setelah itu kuberitahu Vie. Esok malamnya sesuai janji Pak Daru tiba di rumahku. Perawakannya kurus hitam dan kelihatannya memang sudah tua sekali. Apa bisa dia melakukan pijat? Aku terheran-heran sendiri sementara Vie hanya melirikku dengan pandangan ragu. Kami menuju ke ruang tamu dalam dan aku menyingkirkan meja tamu untuk mendapatkan tempat yang luas. Aku sudah memastikan kalau pembantu kami Darsih sudah masuk ke kamarnya. Sejenak basa-basi, Pak Daru langsung “To the point” menghamparkan selimut tebal di lantai. “Silakan Ibu berbaring tengkurap di atas sini” katanya sambil menunjuk selimut sebagai alas. “Maaf, tapi saya minta Ibu melepas pakaian” sambungnya lagi. Wajah Vie merona merah. Dia kelihatan nervous karena itu aku membantunya melepas dasternya sehingga hanya tinggal mengenakan bra dan celana dalam.
“Untuk sementara begitu saja. Silahkan, Bu” Pak Daru memotong. Vie berbaring tengkurap diatas selimut. Pak Daru mengeluarkan dua botol kecil obat yang menurutnya adalah obat ramuan rahasia turun temurun. Kemudian ia membuka yang bertutup hijau dan menggosokkan minyak tersebut pada kedua telapak tangannya. Ia mulai memijat bagian belakang hingga samping kepala Vie dengan perlahan. Aku duduk menyaksikan. Entah kenapa saat itu aku mulai terangsang membayangkan nantinya tubuh istriku akan dijamah oleh kakek tua ini. Tentu saja di bawah sana penisku menegang. Pijatan di kepala beralih ke tengkuk Vie yang mulus dan dipenuhi rambut halus. Nampaknya Vie merasa enak dengan pijatan Pak Daru di kepala dan tengkuknya. Ternyata kakek tua ini hebat pijatannya. Dari tengkuk diteruskan ke bahu Vie yang terbuka dan dilanjutkan ke lengan sampai telapak tangan.
Setelah itu Pak Daru meminta agar istriku melepas tali bra di punggungnya. Vie melepas kaitan branya sehingga bra tersebut sudah tidak menutupi tubuh Vie dan hanya tergeletak diantara selimut dan kedua susunya yang tergencet sehingga menyembul ke samping. Pak Daru mengolesi punggung Vie dengan minyak dari botol pertama dan mulai mengurut serta memijat punggung. Vie tampak menikmati pijatan ini. “Maaf Bu, tapi selanjutnya celana dalam harus dilepas. Bagaimana kalau suami Ibu yang melepasnya?” Pak Daru tiba-tiba berkata. Wajah Vie memerah lagi. Aku mengikuti permintaan Pak Daru melepas celana dalam Vie tanpa mengubah posisinya yang tengkurap. Pantat Vie yang indah dan celah vaginanya terlihat jelas membuat penisku semakin tegang. Pak Daru melumuri dua bongkahan pantat Vie dengan minyak dan segera memijat dengan perlahan. Kali ini Vie mengeluarkan suara tertahan.
Jelas Vie mulai terangsang birahinya dengan pijatan Pak Daru. Apalagi ketika Pak Daru memijat pangkal paha bagian dalam, tarikan nafas Vie berubah menjadi lebih berat dan matanya terpejam. Pak Daru tetap memijat seperti tidak terjadi apa- apa. Kakek tua itu memijat pantat, paha dan kemudian betis hingga akhirnya melakukan pijat di telapak kaki. “Ini adalah salah satu tahap penting dalam pijatan ini” Pak Daru menjelaskan. “Terdapat titik-titik penting di telapak kaki untuk meningkatkan gairah” lanjutnya. Kemudian ia mengambil botol minyak kedua bertutup merah yang dari tadi belum pernah dipakainya. Digunakannya untuk memijat telapak kaki Vie.
Kali ini pijatannya sangat intensif dan memakan waktu cukup lama. Terkadang Vie merintih, mungkin pijatan si kakek cukup kuat. “Maaf Bu, untuk tahap berikutnya saya akan memijat di daerah bagian depan tubuh. Sebaiknya Ibu duduk bersila membelakangi saya dan menghadap ke arah Pak Saldy agar saya tidak melihat tubuh bagian depan Ibu.” kata Pak Daru setelah selesai memijat kaki istriku. Kali ini kelihatannya Vie sudah mulai terbiasa dan kemudian ia mengambil posisi duduk bersila membelakangi Pak Daru. Tubuh indah Vie yang telanjang bulat berhadapan denganku.
Pak Daru kembali menggosokkan minyak kedua pada telapak tangannya. Pak Daru terlebih dahulu meminta persetujuan aku dan Vie. “Saya minta izin kepada Pak Saldy dan Ibu Vie untuk melakukan pijatan di tubuh bagian depan Ibu Vie..” “Silakan, Pak Daru” jawabku “Silakan..” jawab Vie. Langkah pertama Pak Daru adalah melumuri bagian sekitar vagina Vie dengan minyak dari botol bertutup merah dan mulai melakukan pijatan di daerah itu dari belakang. Walaupun tidak menyentuh vagina, tetapi tangannya memijat mencakup pangkal paha, pinggul depan, termasuk daerah yang ditumbuhi bulu kemaluan. Mulut Vie sedikit terbuka. Aku tahu Vie merasakan nikmat disamping rasa malu. Pijatan Pak Daru pasti membuat birahinya naik ke ubun-ubun. Beberapa kali tangannya terlihat seakan hendak menyusup ke dalam celah vagina Vie yang membuat Vie menahan nafas tetapi kemudian beralih.
Bulu kemaluan Vie dibasahi oleh minyak pijat Pak Daru sementara Vaginanya basah oleh cairan nafsunya. Pak Daru melanjutkan pijatannya ke bagian perut Vie, dan memijat perut terutama bagian pusar sehingga membuat Vie kegelian. Hanya sebentar saja, setelah itu Pak Daru meminta Vie mengangkat tangannya. “Maaf Bu, tapi ini adalah tahap terakhir dan saya harus memijat di bagian ketiak dan payudara. Coba angkat kedua tangan Ibu.” Vie mengangkat tangan dan meletakkan kedua tangannya di atas kepala. Pak Daru memulai pijatannya di daerah ketiak dari belakang. “Ihh.. geli pak..” Vie menggelinjang. “Ditahan Bu. ” Pak Daru mengabaikan Vie yang sedikit menggeliat menahan geli dan melanjutkan pijatannya di ketiak Vie. Setelah itu Pak Daru mengambil minyaknya lagi dan dituangkan ke telapak tangannya. Selanjutnya dari belakang tangannya meraup kedua gunung susu milik Vie yang langsung membuat Vie mendesah. Pak Daru melakukan massage lembut pada susu Vie yang sudah tegang.
Terkadang kakek itu melakukan gerakan mengusap. Jari- jari terampil yang memijat pada kedua susunya membuat Vie sangat terangsang dan lupa diri, mengeluarkan suara erangan nikmat. Aku melotot melihat pemandangan luar biasa itu. Payudara istriku yang berusia 27 tahun, mulus, kenyal, dan berlumur minyak sedang dicengkeram dan diusap oleh tangan kasar hitam seorang kakek berusai 70-an, membuatku sangat bernafsu. Berbeda dengan Pak Daru yang sama sekali tidak bereaksi apa-apa,
Vie merintih dan mendesah. Posisinya sudah berubah tidak lagi duduk bersila, tetapi duduk mengangkang memperlihatkan vaginanya yang sudah becek kepadaku sambil tangannya mencengkeram rambut. “Ukhh..” kali ini Vie mendesah keras. Aku sangat terangsang mendengarnya. Ingin sekali aku menggantikan Pak Daru memijat susu Vie. Pak Daru menarik puting susu Vie dengan telunjuk dan jempolnya dengan perlahan sehingga membuat Vie mengeluarkan suara seperti tercekik. Sampai akhirnya Vie merintih pelan, panjang. Vaginanya banjir. Hebat sekali pijatan si kakek ini. “Saya rasa sudah cukup. Silakan Ibu mengenakan pakaian. Sementara itu ada yang ingin saya bicarakan dengan Pak Saldy” Pak Daru menyudahi aksinya.
“Ya Pak?” Pak Daru menyerahkan sebuah botol kecil berisi carian kepadaku. “Apa ini, Pak Daru?” “Pijatan saya itu membuat gairah seorang wanita meledak-ledak tetapi orgasmenya akan menjadi lebih cepat. Selain itu ini adalah ramuan untuk membuat susu wanita tetap kencang dan padat. Usapkan dengan gerakan memeras. Saya yakin Pak Saldy bisa.” bisiknya sambil tersenyum. Setelah itu aku membayar Pak Daru dan ia pamit pulang. Vie sudah mengenakan pakaiannya lagi. “Eh.. buka lagi bajunya. Aku mau coba hasil pijatan Pak Daru.” kataku. Vie tidak menjawab, tetapi dari sinar matanya aku tahu saat ini dia sedang dalam gairah yang tinggi. Mukanya merah dan nafasnya memburu.
Aku segera meraihnya dan mencium bibirnya. Ciuman yang ganas karena aku sendiri sejak tadi menahan nafsuku melihat tubuh Vie yang sedang dipijat. Vie membalas tak kalah bernafsu sambil melucuti pakaiannya sendiri dan langsung melucuti pakaianku sehingga kami berdua telanjang bulat di ruang tamu. “Senggamai aku.. aku ingin segera ****** kamu masuk ke sini” Vie meracau sambil menunjuk vaginanya yang sudah basah kuyup sejak tadi. “Beres sayang.. ” Aku segera memutar tubuhnya menghadap dinding dan mencoba menyetubuhinya dari belakang. Vie segera mengambil posisi tangan bertumpu pada dinding. Dengan perlahan-lahan penisku menerobos vaginanya yang sempit dan licin. Adalah proses yang sangat nikmat luar biasa saat penis memasuki vagina.
Aku pejamkan mataku merasakan sensasinya sementara Vie merintih nikmat. Sampai akhirnya seluruh penisku masuk de dalam vaginanya yang panas berlendir dan nikmat. “Aahh..” Vie menghela nafas, tubuhnya bergetar. Nikmat sekali. Vaginanya yang panas itu mencengkeram penisku dengan kuat. Jepitannya lebih hebat dari biasanya. Sementara dengan sudut mataku aku melihat kalau ternyata pembantu kami, Darsih, sedang mengintip dari balik dinding ruang tamu. Aku bisikkan ke telinga Vie tentang hal itu. “Masa bodoh. Biar dia nonton kamu entotin aku.” Vie balas berbisik. “Okee..” Aku gunakan kakiku untuk mengambil bajuku dan mengeluarkan botol pemberian Pak Daru dengan tanganku tanpa melepas penisku yang sudah menancap. Lalu aku tuangkan pada tanganku.
“Apa itu..?” tanya Vie heran. “Ini minyak dari Pak Daru, bagus buat payudara kamu” “Ya udah.. cepetan! Terserah kamu mau ngapain. Yang penting garap aku sampai kamu puas.” Aku segera mengusapkan tanganku yang berlumur minyak itu pada kedua susunya yang bergelantungan bebas. Lalu aku mulai mengocok vaginanya dengan lembut. Vie menghelas nafas dengan keras. Akh.. nikmat sekali rasanya sambil meremas daging kenyalnya. Tangan kanan di susu kanan, tangan kiri di susu kiri. Seiring kupercepat sodokanku, kumainkan puting susunya dan sesekali kuremas miliknya itu dengan lebih kuat. Rasanya menjadi lebih dahsyat terutama karena kami mengetahui bahwa kami bersanggama sambil ditonton Darsih secara sembunyi-sembunyi.
Mungkin dia mengintip sambil onani, aku tidak perduli. “Mhh.. terus.. aah.. ” Vie merintih terengah-engah. Seiring gerakan keluar masuk penisku di vaginanya semakin intens, Vie menggeliat. Aku lepaskan tanganku dari payudaranya, membiarkan kedua daging menggairahkan itu bergelantung bergoyang-goyang mengikuti sodokan penisku. Tanganku berganti menggosok- gosok vaginanya yang berlepotan cairan nafsunya. sesekali kugesek klitorisnya sehingga Vie menjerit keenakan. Tiba-tiba tubuh Vie menyentak dan vaginanya terasa menyempit membuat penisku seperti diperas oleh dinding kenikmatannya. Lalu Vie melepaskan orgasmenya disertai erangan panjang dan kemudian ia terkulai. Benar kata Pak Daru, Vie orgasme cepat sekali. Aku terus menyodok vaginanya mengabaikan tubuhnya yang lemas.
Tak lama Vie bangkit kembali nafsunya dan mulai merintih-rintih. “Saldy sayaang.. aku.. ingin kamu.. entotin aku dengan kasaar..” Vie meracau membuat aku tercengang. “Nanti kamu kesakitan..” jawabku cepat disela kenikmatan. “Biaar.. masa bodoh.. aku sukaa.. aa.. ahh” “As you wish.. Istriku yang cantiik..” Aku keluarkan sebagian besar penisku dari vaginanya, kemudian dengan satu hentakan cepat dan kasar aku sodok ke dalam. Penisku terasa ngilu dan nikmat. “Eaahh..” Vie menjerit keras. “Aah..iya..ah.. begiituu..” Aku lakukan gerakan tadi berulang diiringi jeritan-jeritan Vie. Berisik sekali.. mungkin tetangga mengira aku sedang menyiksa Vie. Entah apa yang ada di pikiran Darsih yang sedang mengintip. “Teruuss.. sayaang.. remas susuku ini.. dengan kuat.. akh! Aku.. ingin merasakan..
tenagamu.. uuhh..” Aku meraih susunya yang sejak tadi hanya berayun-ayun, kemudian sesuai keinginannya aku remas dengan kuat sambil terus menyodok vaginanya dengan kasar. Lagi-lagi Vie menjerit keras. Aku yakin ia kesakitan tapi bercampur nikmat. “Lebih kuaatt.. lebih kuat dari itu..” Vie setengah berteriak. “Jangan ngaco.. sayang..” “Ngga apa ap.. aa.. aah..!” Vie kembali orgasme. Sudah kepalang tanggung, aku ingin mencapai puncak secepatnya. Kukocok dengan cepat vagina Vie sampai pinggangku pegal. Vie mendesah lemah.
“Keluarin.. yang banyak di dalam..” katanya pelan. “Aku.. sedang subur.. biar jadi anak..” Tak lama aku merasakan denyutan di penisku yang menandakan aku sudah mendekati puncak. Dan akhirnya penisku menyemprotkan sperma yang sangat banyak dan berkali-kali ke dalam rahim Vie. Kami berdua jatuh berlutut di lantai sementara penisku masih bersarang di vaginanya. “Anget..” Vie menggumam. “Apanya?” tanyaku terengah-engah. “Sperma kamu, di rahimku..” “Emang biasanya dingin ya?” “Yang sekarang lebih..” Aku mengusap rambutnya, dan memeluknya dengan sayang. Sementara itu Darsih sudah menghilang. Puas sudah dia melihat “Live show” kami. Setelah itu kami berdua membersihkan tubuh kami, terutama Vie yang tubuhnya penuh minyak. Tetapi setelah selesai mandi Vie kembali ganas dan “Memperkosa” aku. Gila! Aku benar-benar KO malam itu.. kalah telak!
0 comments:
Post a Comment